Monday, January 26, 2009

Tanah Suci ini...

Disinilah tempatku bermula,

Mengutip titis kasihMu,

Mendamparkan sayang,

Memikirkan agungnya dunia ini


Tatkala di Tanah Gersang bersemadi cahaya,

Aku terpincil tak terkata,

RahmatMu amat luas,

Namun kudratku umpama sebiji sawi.


Tanah gersang yang tandus,

Jiwaku terikat,

Masjidil Haram jiwa nadimu,

Kerna barakah suci diselubungi


Wahai penghuni Tanah Suci,

Apakah kerna dirinya Kaabah,

Engkau datang dan engkau pergi,

Namun secalit taubat belum kau insafi.


Lenaku tidak kenyang,

Walau suasana malam yang nyaman,

kerna hatiku sayu,

mengenangkan tanah air yang ditinggalkan.


Bukan kerna hati gundah,

Bukan kerna perut yang tak kenyang,

Tetapi kerna iman yang goyah,

Ujian melanda terbaliklah dunia.


Si kecilku kian membesar,

bermain tidur itulah rutin hariannya,

Ku gelisah sendirian,

Suasana tarbiah ditinggalkan pergi.


Ku termenung ku insafi,

Diri yang kerdil lemah tak berdaya,

Hari-hari yang dilalui pahit untuk ditelan


Bukan mudah hidup ini,

Kala senang mula gembira,

Kala susah mula gelisah,

Apa nak dikata

Lumrah hidup duniawi.


Tanah gersang ini,

Kehidupan pahit manis ada,

Mendapatkan titis air payah sekali,

Namun diriku insafi,

Kerna memijak di tanah suci


Lembayung rahmatMu sangat luas,

Untuk berteduh mencari rezeki,

Namun tidak putus-putus ku meminta,

Kerna kasihMu tidak terperi.


Ku nekad,

Membawa seribu pahit,

Menggenggam nota cinta,

Melayari bahtera rindu,

Pulang ke tanah darahku,

Membawa emas bertatahkan kasih dan rinduku

Pada tanah suci….

Ummu ‘Aqeel

9.33pm 25 januari 2009

Zahir,Makkah al-Mukarramah

2 comments:

  1. secalit tinta daku lafazkan...
    nilai kasihmu daku dambakan...
    tarbiyah jiwamu daku hamparkan...
    bidadari syurga daku beriringan...

    -mujahid001-

    ReplyDelete
  2. secalit tinta daku lafazkan...
    nilai kasihmu daku dambakan...
    tarbiyah jiwamu daku hamparkan...
    bidadari syurga daku beriringan...

    -mujahid001-

    ReplyDelete